Selasa, 11 Oktober 2011

ILMU GIZI

Pengertian yang berkaitan dengan ilmu gizi:
1.         Nutrition science: Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal.
Kata ”Gizi” berasal dari bahasa arab: Ghidza, yang artinya: ”makanan”.
Disatu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan disisi lain berkaitan dengan tubuh manusia.

2.         Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.

3.         Makanan adalah bahan (selain obat) yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur / ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.

4.         Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.

5.         Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah. Dalam bahasa Inggris hanya digunakan satu kata untuk menyatakan kata makanan, pangan, dan bahan makanan yaitu food.

6.         Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat- zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik dan lebih.

Tujuannya : Kesehatan seoptimal mungkin.
a.       Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan, terutama bagi mereka yang masih dalam pertumbuhan.
b.      Memperoleh energi, guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari.
c.       Mencapai, memperbaiki, dan mempertahankan kesehatan tubuh melalui konsumsi makanan.


A.    Kegunaan makanan:
Tubuh memperoleh zat - zat gizi dalam bentuk bahan makanan, baik yang berasal dari tumbuh - tumbuhan (nabati), maupun dari hewan (hewani). Kebutuhan zat - zat gizi tidak dapat dipenuhi hanya dengan satu atau dua macam bahan makanan saja, karena tidak ada satu bahan makananpun yang mengandung zat - zat gizi secara lengkap. Makin beraneka ragam bahan makanan yang kita gunakan, akan makin sehatlah hidangan kita.

Disamping dari segi ilmu gizi, makanan mempunyai tiga kegunaan:
         Memberi bahan untuk membangun dan memelihara tubuh serta untuk memperbaiki bagian-bagian tubuh yang hilang atau rusak;
         Memberi kekuatan atau tenaga, sehingga tubuh dapat bergerak dan bekerja;
         Memberi bahan untuk mengatur proses-proses dalam tubuh, misalnya: pengaturan suhu tubuh, proses pembekuan darah, keseimbangan asam basa dan lainnya.

B.     Zat - zat Gizi
Kita mengenal enam zat gizi, yaitu:
-        Hidrat arang
-        Lemak
-        Protein
-        Mineral atau garam-garam
-        Vitamin-vitamin
-        Air
Selain keenam zat-zat gizi tersebut, kita memerlukan juga oksigen. Zat ini diperoleh pada waktu kita bernapas.
Menurut fungsinya dalam tubuh, zat-zat gizi dapat dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
a.       Zat tenaga                   : Hidrat arang, lemak dan protein.
b.      Zat pembangun           : Protein, mineral dan air.
c.       Zat pengatur                : Vitamin, mineral, protein dan air.




Tabel 3 : FUNGSI DAN SUMBER HIDRAT ARANG, LEMAK DAN PROTEIN.

Macam zat gizi
Fungsi dalam tubuh
Bahan makanan sumber zat gizi bersangkutan
Hidrat arang
Pemberi tenaga dan panas (1 gram hidrat arang menghasilkan 4 kalori)
Beras, jagung, sago, ubi, singkong, kentang, berbagai macam tepung-tepungan seperti tepung terigu, maizena dan lainnya, mis.bihun dsb.
Lemak
-    Memberi tenaga dan panas (1 gram lemak menghasilkan 9 kalori)
-    Sebagai pelarut vitamin-vitamin A, D, dan K
Berbagai minyak dan lemak, baik dari hewan maupun tumbuh-tumbuhan
Protein
-     Sebagai zat pembangun:
Merupakan bahan pembentuk sel –sel tubuh guna pembentukan bagian-bagian dari tubuh seperti otot, darah, kelenjar, hormon dan lainnya.
-     Sebagai zat pengatur:
Mengatur tekanan osmosa, mempertahankan keseimbangan cairan dalam jaringan dan dalam saluran darah, mengatur keseimbangan asam basa.
-     Sebagai zat pembakar:
Memberi tenaga dan panas (1 gram protein menghasilkan 4 kalori); protein digunakan sebagai zat pembakar bila kalori dari hidrat arang dan lemak tidak mencukupi.
Sumber hewani:
Ikan, daging, telur, susu, keju, dan lain-lain.
Sumber nabati:
Kacang-kacangan kering seperti kacang hijau, kedelai, kacang merah, dan lainnya serta hasil dari kacang-kacang tersebut: tahu, tempe, oncom.

   


Tabel 4 : FUNGSI DAN SUMBER ZAT MINERAL

Macam
mineral
Fungsi dalam tubuh
Bahan –bahan makanan sumber zat mineral
Kalsium
Sebagai bahan pembentuk tulang dan gigi, sebagai katalisator perubahan protrombin menjadi trombin dalam proses pembekuan darah; dalam proses kontraksi dan pelemasan otot.
Susu, ikan teri kering, kacang-kacangan kering, sayuran hijau: bayam, kelor, sawi hijau, daun singkong, kangkung, dsb.
Fosfor
Bahan pembentuk tulang dan gigi, bagian penting dari inti sel, mengatur keseimbangan asam-basa dalam darah, mengatur proses metabolisme dan proses oksidasi.
Daging, hati, ikan teri yang kering, kuning telur, kacang-kacangan kering, bekatul.
Sulfur
Diperlukan oleh semua sel karena merupakan bagian dari asam amino cystine dan methionine, bagian penting dari vitamin B1.
Bahan makanan sumber protein (daging, ikan, kacang-kacangan)
Besi
Bahan pembentuk haemoglobin yang berfungsi untuk mengangkut ke jaringan.
Daging, hati, kacang-kacangan, sayuran hijau.
Yodium
Bahan pembentuk hormon thyroksin
Bahan makanan dari laut dan bahan makanan yang tumbuh di pantai.
Tembaga
Dalam pembentukan haemoglobin
Kacang-kacangan, jerohan, padi-padian, ikan, bangsa kerang.
Flior
Mencegah kerusakan gigi
Ikan laut, ikan asin, jerohan, teh
Chloor
Mengatur tekanan osmosa keseimbangan air dan keseimbangan asam-basa; bahan pembentuk getah lambung
Garam dapur, bahan makanan dari laut, bahan makanan hewani
Natrium
Mengatur tekanan osmosa keseimbangan air dan keseimbangan asam-basa; menjaga kepekaan sel-sel saraf dan kontraksi otot.
Garam dapur, bahan makanan dari laut, bahan makanan hewani
Kalium
Mengatur tekanan osmosa dan keseimbangan asam-basa; diperlukan dalam rekasi enzim dalam sel
Sayuran, padi-padian sumber zat mineral.
Lain –lain
Zat mineral: Mg,
Mn, Mo dan Zn.
Merupakan bagian dari enzim-enzim
Tersebar dalam berbagai bahan makanan.

Table 5: FUNGSI DAN SUMBER VITAMIN –VITAMIN

Macam vitamin
Fungsi dalam tubuh
Bahan makanan sumber vitamin
Vit. A
Untuk kesehatan mata dan sel-sel epithel.
Hati, susu, minyak ikan; sebagai karotin (pro vitamin A) sayuran hijau, buah berwarna kuning.
Vit. D
Untuk pertumbuhan dan memelihara tulang dan gigi dalam penyerapan kalsium dan fosfor.
Hati, telur, minyak ikan dan bahan makanan sumber vitamin yang larut dalam lemak.
Vit. E
Dalam proses reproduksi
Lembaga dari padi-padian, biji-bijian, kacang-kacangan, dan kuning telur.
Vit. K
Dalam proses pembekuan darah
Sayuran, daun-daunan hijau, daging, hati.
Vit. B1
Dalam metabolisme hidrat arang, memelihara jaringan dan saraf.
Daging, biji-bijian, kacang-kacangan, padi-padian (beras tumbuk, bekatul).
Vit. B2
Untuk memelihara fungsi jaringan saraf, kesehatan kulit
Hati, telur, daging, jerohan, kacang-kacangan, sayuran daun hijau.
Niacin
Untuk memelihara fungsi jaringan saraf, pencernaan, kesehatan kulit, mencegah penyakit pellagra.
Hati, unggas, ikan, kacang tanah.
Vit. B6
Dalam metabolisme asam amino dan asam lemak, dalam proses perubahan tryptophan menjadi niacin.
Daging, susu, ragi, lembaga dari padi-padian.
Vit. B12
Dalam pembuatan sel darah merah
Daging, hati, ginjal, jerohan.
Vit. B komplek lainnya
Belum banyak diketahui fungsinya dalam tubuh.
Bersama vitamin B komplek lainnya.
Vit. C
Dalam proses oksidasi-reduksi interseluler; dalam penyerapan zat besi.
Buah-buahan dan sayuran segar.


C.     Kebutuhan Gizi.
Setiap orang membutuhkan zat-zat gizi dalam jumlah yang berbeda faktor-faktor yang menentukan jumlah kebutuhan gizi seseorang ialah:
a.       Umur               : Pada masa pertumbuhan anak-anak memerlukan zat-zat gizi yang                            relatif lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa, karena pada                         saat ini terjadi pembentukan sel-sel tubuh secara besar-besaran.
b.      Jenis kelamin   : Kebutuhan gizi pada pria dan wanita juga berbeda. Pada masa remaja                     dan dewasa pria membutuhkan zat-zat gizi lebih banyak dari pada                                   wanita, karena pria mempunyai jaringan otot lebih banyak dan lebih                     aktif dari wanita.
c.       Pekerjaan         : Perbedaan pekerjaan menyebabkan pula perbedaan jumlah kebutuhan                     gizi. Perbedaan ini terutama terletak pada kebutuhan zat-zat tenaga.
d.      Ukuran tubuh  : Orang yang bertubuh besar memerlukan zat-zat gizi lebih banyak dari                     pada orang yang bertubuh kecil, walaupun aktifitasnya sama. Ukuran                    yang umum digunakan ialah berat badan.
e.       Keadaan perorangan   : Pada waktu hamil atau menyusui kebutuhan zat-zat gizi                                           meningkat, terutama karena pertumbuhan janin dan untuk                                         bahan pembentukan air susu ibu.

Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk Indonesia agar kesehatan yang baik dapat dipertahankan dapat dilihat pada tabel berikut.
Kecukupan tersebut dihitung berdasarkan berat badan orang Indonesia yang daianggap sehat.

KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK INDONESIA

Golongan
Energi
Kal.
Protein
9
Kalsium
9
Besi
9
Vit.A
mcg
Vit.B1
mg
Vit.C
Mg
Bayi
6-12 bulan

900

20

0,6

8

1.200

0,4

25
Anak-anak
1-3 tahun
4-6 tahun
7-9 tahun

1.200
1.600
1.900

25
30
42

0,5
0,5
0,5

8
10
10

1.500
1.800
2.400

0,5
0,6
0,8

30
40
50
Remaja wanita
10-12 tahun
13-15 tahun
16-19 tahun

2.300
2.900
3.000

50
58
65

0,7
0,7
0,6

12
12
12

3.450
4.000
4.000

0,9
1,1
1,2

60
60
60
Dewasa wanita
20-39 tahun
40-59 tahun
60 tahun keatas

2.000
1.900
1.600

55
55
55

0,5
0,5
0,5

12
12
12

4.000
4.000
4.000

0,8
0,8
0,6

60
60
60
Dewasa pria
20-39 tahun
40-59 tahun
60 tahun keatas

2.600
3.400
2.000

65
65
65

0,5
0,5
0,5

10
10
10

4.000
4.000
4.000

1,0
1,0
1,8

60
60
60

Kebutuhan zat gizi pada pasien dengan berbagai gangguan. Pemberian zat gizi tinggi kalori dan tinggi protein {TKTP).
Tujuannya :
Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan kalori dan protein yang bertambah guna mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh atau guna menambah berat badan hingga mencapai normal.
Syarat-syarat :
Tinggi kalori, tinggi protein, cukup mineral dan vitamin serta mudah cerna.
Diberikan kepada pasien :
1.      Gizi kurang : defesiensi kalori, protein dan anemia.
2.      Hyperthyroid.
3.      Sebelum dan sesudah operasi tertentu, bila dapat menerima makanan lengkap.
4.      Baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi atau penyakit berlangsung lama dan telah dapat menerima makanan lengkap.
5.      Trauma, combustio atau mengalami perdarahan banyak.
6.      Hamil atau post partum.

Menurut keadaan pasien dapat diberikan salah satu dari dua macam
TKTP :
TKTP I :
Kalori = 2600 kal, protein = 100 gram ( 2 gr/ kg bb )
TKTP II :
Kalori = 3000 kal, protein = 125 gr ( 2,5 gr/kg bb )
Untuk memudahkan penyeleenggaraan, ditambahkan pada makanan biasa berupa tambahan lauk dan susu.  


MAKANAN RENDAH KALORI

Tujuan
Memberikan makanan rendah kalori guna menurunkan berat badan hingga normal.

Syarat-syarat
1.      Kalori dikurangn sebanyak 500-1000 di bawah kebutuhan normal (Lampiran II). Ini akan menyebabkan penurunan berat badan ½-1 kg per minggu. Pengurangan kalori dilakukan dengan pengurangan hidrat arang dan lemak.
2.      Protein normal atau sedikit di atas kebutuhan normal, yaitu 1-11/2 g/kg berat badan.
3.      Cukup mineral dan vitamin.
4.      Tinggi serat untuk memberi rasa kenyang.

Indikasi pemberian
Makanan rendah kalori diberikan pada kegemukan atau bila kebutuhan kalori menurun, seperti pada hypothyroid, istirahat di tempat tidur untuk jangka waktu lama dan pada usia lanjut.
Makanan ini cukup megandung zat-zat gizi (kecuali makanan 1200 kalori ke bawah yang kurang dalam vitamin B kompleks). Dibawah ini diberikan 3 contoh makanan rendah kalori:
Makanan rendah kalori           I: 1200 kalori
Makanan rendah kalori          II: 1500 kalori
Makanan rendah kalori         III: 1700 kalori


MAKANAN RENDAH GARAM

Tujuan
Membantu menghilangkan retensi garam / air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada hypertensi.

Syarat-syarat
1.      Cukup kalori, protein, mineral dan vitamin.
2.      Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit.
3.      Jenis natrium yang diperbolehkan disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam / air dan / atau hypertensi.



Indikasi pemberian
Makanan rendah garam diberikan kepada pasien dengan oedema dan / atau hypertensi, sebagaimana terdapat pada penyakit decompensatio cordis, cirrhosis hepatis, penyakit ginjal tertentu, toksemia pada kehamilan dan hypertensi esensiil.
Makanan ini mengandung zat-zat gizi. Sesuai dengan keadaan penyakit, dapat diberikan berbagai tingkat makanan rendah garam.

Makanan rendah garam I (200-400 mg Na)
Dalam pemasakan tidak ditambahkan garam dapur. Bahan makanan tinggi natrium dihindarkan. Makanan ini diberikan kepada pasien dengan oedema, ascites, dan/atau hypertensi berat.

Makanan rendah garam II (600-800 mg Na)
Pemberian makanan sehari sama dengan makanan rendah garam I. Dalam pemasakan dibolehkan menggunakan ¼ sdt garam dapur (1 g): bahan makanan tinggi natrium dihindarkan. Makanan ini diberikan kepada pasien dengan oedema, ascites, dan/atau hypertensi tidak terlalu berat.

Makanan rendah garam III (1000-1200 mg Na)
Pemberian makanan sehari sama dengan makanan rendah garam I. Dalam pemasakan dibolehkan menggunakan ½ sdt (2 g) garam dapur. Makanan ini diberikan kepada pasien dengan oedma dan / atau hypertensi ringan

Cara memilih bahan makanan
Makanan biasa rata-rata mengandung 2800-6000 mg Natrium sehari, yang ekivalen dengan 7-15 g natrium chlorida. Sebagian besar natrium berasal dari garam dapur, selebihnya dari bahan makanan asli. Makanan rendah garam membatasi konsumsi garam dapur dan bahan makanan yang mengandung natrium tinggi.


Gangguan saluran pencernaan.
Tujuan :
Memberikan makanan adekuat, tidak merangsang, dapat mengurangi pengeluaran cairan lambung dan dapat menetralkan kelebihan asam lambung.

Syarat-syarat :
  1. Mudah cerna, porsi makanan kecil dan diberikan sering.
  2. Protein cukup untuk mengganti jaringan yang rusak.
  3. Tidak merangsang secara mekanis, termis maupun  kimia.
  4. Makanan secara berangsur harus memenuhi kebutuhan gizi normal.

Indikasi pemberian :
Diberikan kepda pasien ulcus pepticum, oesophagitis, gastritis, tukak colon, typhus abdominalis dan post op saluran pencernaan.




Makanan tinggi serat.

Tujuan :
Merangsang peristaltik usus agar defekasi dapat normal kembali.

Syarat-syarat :                                                                                              
1. Cukup kalori dan protein.
2. Tinggi vitmin dan mineral, terutama vit B complex.
3. Banyak cairan 2-2.5 liter/ hari untuk memperlancar                     
    defekasi.Minum sebelum makan dapat memperlancar
    peristaltik.
4.   Tinggi serat dan bahan makanan yang dapat merangsang p[eristaltik usus. 

Indikasi pemberian :
Diberikan kepada pasien obstipasi dan penyakit divertikular.


DIABBETES MELLITUS
Tujuan :
Menyesuaikan makanan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya, agar pasien mancapai keadaan faali normal dan dapat melakukan pekerjaan sehari-hari seperti biasa.

Syarat-syarat
1.      Jumlah kalori ditentukan menurut umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan, aktivitas, suhu tubuh, kelainan metabolik.
2.      Jumlah hidrat arang disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya: gula murni tidak diperbolehkan.
3.      Makanan cukup protein, mineral, dan vitamin.
4.      Pemberian makanan disesuaikan dengan macam obat yang diberikan. Jika diberi tablet atau suntikan R I 3 x sehari, makanan diberikan 3 x sehari; bila diberikan PZI, makanan diberikan 4 x sehari dalam jumlah yang kurang lebih sama. Makanan selingan pukul 10.00 dan pukul 21.00 diambil dari porsi makanan pagi dan sore.

Indikasi pemberian
Sebagai pedoman dipakai 8 macam makanan diabetes mellitus.

Makanan I s/d III:diberikan kepada pasien       yang terlalu gemuk.
Makanan IV s/d V: diberikan kepada pasien yang mempunyai berat badan normal.
Makanan VI s/d VIII: diberikan kepada pasien kurus, diabetes remaja (juvenile diabetes) diabetes dengan komplikasi.


PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Tujuan
1.      Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan pekerjaan jantung.
2.      Menurunkan berat badan bila pasien terlalu gemuk.
3.      Mencegah / menghilangkan penimbunan garam / air.

Syarat-syarat
1.      Kalori rendah, terutama bagi pasien yang terlalu gemuk.
2.      Protein dan lemak sedang.
3.      Cukup vitamin dan mineral.
4.      Rendah garam bila ada tekanan darah tinggi dan / atau oedema.
5.      Mudah cerna, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas.
6.      Porsi kecil dan diberikan sering.


PENYAKIT GINJAL DAN SALURAN KEMIH
Makanan pada pasien penyakit ginjal dan saluran kemih digolongkan menurut macam penyakit ginjal yaitu:
§  Hypertensi
§  Kegagalan faal ginjal (Renal Failure)
§  Penyakit ginjal dengan proteinuri (Nephrotic Syndrome)
§  Batu ginjal


MAKANAN PADA HYPERTENSI
Hypertensi dapat dikendalikan dengan makanan rendah garam. Menurut beratnya hypertensi dan kemampuan pasien untuk menjalankan diit, diberikan makanan rendah garam I / II / III. Adanya obat diuretik memungkinkan penggunaan natrium makanan yang lebih liberal.


MAKANAN PADA KEGAGALAN FAAL GINJAL
Tujuan
1.      Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan faal ginjal.
2.      Menurunkan kadar ureum dan creatinine darah.
3.      Mencegah / mengurangi retensi garam / air di dalam tubuh.

 Syarat-syarat
1.      Banyak protein disesuaikan dengan keadaan faal ginjal. Ini dapat diketahui dari ”nilai uji penjernihan creatinine” (creatinine clearance test = CCT) atau “glomerulo filtration rate” (GFR). Protein dipilih yang bernilai biologi tinggi seperti yang terdapat dalam susu, telur dan daging.
2.      Lemak terbatas, diutamakan penggunaan lemak tak jenuh ganda.
3.      Natrium dibatasi pada kegagalan faal ginjal dengan hypertensi berat, hyperkalemia, oedema, oliguria, dan anuria.
4.      Kalsium dibatasi pada kegagalan faal ginjal glomerulus, bila jumlah urine kurang dari 400 ml / hari. Pada kegagalan faal ginjal tubular pembatasan kalsium tidak diperlukan.
5.      Kalori adekwat, agar protein tubuh tidak dipecah atau enersi.
6.      Banyak cairan adalah banyak urine maksimal sehari ditambah banyak cairan yang keluar melalui keringat dan pernafasan (yaitu ± 500 ml / hari).



   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar