KONSEP DASAR KEBUTUHAN PSIKOSEKSUAL (SEKSUALITAS)

KONSEP DASAR KEBUTUHAN PSIKOSEKSUAL (SEKSUALITAS)

A.         PENGERTIAN

            SEX à JENIS KELAMIN

                    à HUBUNGAN SEX

           

            SEXUALITAS à PERILAKU DAN AKTIVITAS SEXUAL INDIVIDU

            MELIPUTI 4 ASPEK :

·         FISIK

·         EMOSIONAL

·         SOSIAL

·         MORAL / ETIKA

1. ASPEK FISIK à

-          ORGAN REPRODUKSI

-          HORMON

-          RANGSANG & RESPON SEKS (PENGARUH KESEHATAN / PENYAKIT, KECELAKAAN, OBAT-OBATAN)

2. ASPEK EMOSIONAL à

MENYANGKUT

 RASA CINTA, KASIH SAYANG, RSA SEDIH / GEMBIRA, HASRAT & KEMAUAN

3. ASPEK SOSIAL à

HUBUNGAN INDIVIDU DENGAN ORANG LAIN : PERAN SOSIAL

à WANITA

à PRIA

4. ASPEK MORAL / ETIKA SEKSUAL à

HUBUNGANNYA TERHADAP MASALAH KESUSILAAN

PERILAKU-PERILAKU YANG TAK WAJAR :

à HOMOSEKSUAL

à LESBIAN

à BANK SPERMA

v PERILAKU DAN AKTIVITAS SEKSUAL INDIVIDU à - UNIK

     - INDIVIDUAL

v SEKSUALITAS à BAGIAN TERBESAR DARI KONSEP DIRI

B.         FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEKSUALITAS :

1. PERUBAHAN FISIOLOGIS

PERILAKU SEKSUAL TERGANTUNG PADA KONDISI FISIOLOGIS ORGAN    à KEUTUHAN SYARAF

                        à VASKULER

                        à SISTEM HORMONAL

2. EFEK PENYAKIT TERHADAP SEKSUAL

PENYAKIT TERTENTU DAPAT MENGHILANGKAN DAYA TARIK FISIK, FUNGSI ALAT-ALAT TUBUH.

SECARA LANGSUNG PENGARUHNYA à

STROKE, PENYAKIT JANTUNG

POST OP HISTEREKTOMI

PENYAKIT KELAMIN

3. SIKAP INDIVIDU TERHADAP SEKSUAL

à SIKAP MERUGIKAN

CONTOH :        TAK MAU DIPERIKSA ALAT KELAMIN, KARENA DILARANG ADAT

DIPENGARUHI OLEH KELUARGA, KELOMPOK SEBAYA, BUDAYA, KEYAKINAN, PENGALAMAN HIDUP, ORIENTASI SEKSUAL

4. PERILAKU SEKSUAL INDIVIDU

DIPENGARUHI OLEH :

·         PERKEMBANGAN SEKSUAL

·         BUDAYA

·         PENGETAHUAN INDIVIDU

·         KESEHATAN

5. PENGARUH MASUK RUMAH SAKIT:

-          LINGKUNGAN BARU & ASING

-          PRIVACY TERBATAS

-          KECEMASAN AKAN MENURUNNYA HASRAT SEKSUAL

C.         EKSPRESI SEKSUAL MANUSIA à

            DIAWALI SEJAK :

1.       MASA BAYI. MINAT & PERHATIAN PADA SEKSUAL DIPENGARUHI OLEH :

w KONDISI LINGKUNGAN

-          NAMA

-          MACAM-MACAM ALAT PERMAINAN

-          PAKAIAN

                  w PROSES EKSPLOITASI TUBUH

-          MERABA, MENYENTUH ALAT KELAMIN

-          PUAS, SENANG MEMASUKKAN SESUATU / TANGAN KE PUSAR

2.       MASA PRA SEKOLAH

MULAI MENANYAKAN SESUATU YANG BERKAITAN DENGAN BAYI à

·         ASAL BAYI LAHIR

·         BEDA HEWAN & MANUSI DALAM MENURUNKAN ANAK

·         MENGAPA TUBUH PRIA & WANITA TIDAK SAMA?

·         MENGAPA PAKAIAN PRIA & WANITA BERBEDA ?

PERGAULAN DENGAN TEMAN SEBAYA AKAN MEMPERLUAS MINAT SEKS

3.       MASA SEKOLAH :

PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG DIAJUKAN SUDAH LEBIH MENDALAM à

-          PERAN ORANG TUA DALAM KELAHIRAN BAYI

-          PROSES KELAHIRAN

-          APA YANG MEMBEDAKAN ANTARA LAKI-LAKI & WANITA

-          BEDA ORANG DEWASA & ANAK-ANAK

-          LAKI-LAKI LEBIH BEBAS, WANITA TIDAK

4.       MASA PUBER :

TERJADI PERUBAHAN-PERUBAHAN DALAM TUBUH

LAKI-LAKI à          MIMPI BASAH

                              SUARA MEMBESAR,

                              BULU-BULU TUMBUH DI KETIAK, DADA, ALAT KELAMIN,

                              KUMIS, JERAWAT

WANITA     à        MENSTRUASI

                              MAMAE BESAR, PANGGUL BESAR, BULU-BULU TUMBUH DI KETIAK, PUBIS

SECARA PSIKOLOGI à

·         SALING TERTARIK LAWAN JENIS

·         MULAI MERASAKAN RASA CINTA, KASIH SAYANG DENGAN  LAWAN JENIS

5.       MASA REMAJA (KEDUA)

MEMILIKI KEMAMPUAN à

MENERIMA & MEMBERI CINTA DENGAN SEGALA CARA

TANDA-TANDA :

·         SENANG BERDANDAN

·         SUKA BERCERMIN, MENGAGUMI DIRI SENDIRI

·         MINTA PERHATIAN

·         MUDAH MARAH-MARAH / TERSINGGUNG

·   INGIN MEMBUKTIKAN KEJANTANAN / KEMAMPUAN SEKSUAL PADA WANITA LAIN

6.       MASA TUA à

w  EKSPRESI TAK MENGGEBU-GEBU LAGI

w  LEBIH AMAN BILA DEKAT, SALING MELADENI, SALING MENDENGARKAN KELUHAN, BEKERJA SAMA

D.               PERAN SEKSUAL & PENYELESAIANNYA

1.       AWAL MASA KANAK-KANAK

USIA KRITIS à ADA 2 ASPEK

a.                                                       BELAJAR BERPERAN SEKSUAL SECARA TEPAT

b.                                                       BERADAPTASI DENGAN PERAN SEKS DAN PERILAKU SEKSUAL

2.       MASA KANAK-KANAK

PERAN SEKSUAL LEBIH MENONJOL (PENGARUH LINGKUNGAN, GURU, PELAJARAN, MEDIA MASSA)

·         INGIN MENGETAHUI LEBIH DALAM TENTANG HUBUNGAN JENIS KELAMIN

·         PERAN AYAH DALAM REPRODUKSI & PROSES KELAHIRAN

DENGAN USAHA à

MEMBACA BUKU-BUKU PORNO, HUMOR INFORMASI DARI TEMAN DLL.

3.       MASA REMAJA

w  BELAJAR BERPERAN SESUAI SEKSUAL YANG DIAKUI

WANITA     à SULIT BERGAUL DENGAN LAKI-LAKI

LAKI-LAKI à MANTAP DALAM BERGAUL DENGAN WANITA 

w  WANITA & PRIA SEDERAJAT KARENA ADANYA EMANSIPASI WANITA

4.   MASA DEWASA DINI

      PENYESUAIAN PERAN AGAK SULIT, MASYARAKAT BISA / TIDAK BISA MENERIMA :

·         WANITA BERPERAN GANDA (SEBAGAI IBU & WANITA KARIER)

·         WANITA KARIER

·         WANITA TAK MEASA BERSALAH DENGAN BEKERJA & MENDAPAT KEPUASAN DIRI

5.   MASA TUA

      WANITA SECARA UMUM DAPAT MENYESUAIKAN DIRI DARI PADA LAKI-LAKI (WANITA BEKERJA)

      LAKI-LAKI KADANG IMPOTENSI, TAK BERSELERA LAGI

E.         GANGGUAN FUNGSI SEKSUAL

            PADA WANITA :

1.       PRE ORGASMIC

2.       SECONDARY ORGASMIC FUNCTION

3.       VAGINISMUS

4.       FRIGIDITAS

5.       DYSPATURENIA

PADA PRIA :

1.       PRIMARY ERECTILE DISFUNCTION

2.       SECONDARY ERECTILE DISFUNCTION

3.       PREMATURE EJACULATION

PADA WANITA

Œ         PRE ORGASMIC : TAK PERNAH ORGASME

            PENYEBAB :

·         LARANGAN DARI AGAMA / KEPERCAYAAN

·         PEMBATASAN-PEMBATASAN DARI LINGKUNGAN

·         TAKUT KEHILANGAN KONTROL

·         KURANG KOMUNIKASI DENGAN PASANGAN

·         PEMINUM ALKOHOL ATAU OBAT-OBATAN

·         PENGALAMAN HUBUNGAN SEKSUAL YANG TIDAK BAIK

INTERVENSI :

à MENDISKUSIKAN TENTANG LARANGAN SEKSUAL, PEMBATASAN OLEH LINGKUNGAN

à LATIHAN-LATIHAN DIFOKUSKAN PADA PERASAAN

à MENGANJURKAN KLIEN MELAKUKAN HUBUNGAN (DIDAHULUI FOREPLAY)

à MENJALIN KETERBUKAAN DENGAN PASANGAN

         SECONDARY ORGASME DISFUNCTION

            PENYEBAB :

·         MINAT SEKSUAL RENDAH

·         SIKAP TERHADAP PASANGAN

·         FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG DAPAT MEMPENGARUHI PERILAKU 

INTERVENSI :

-          DISKUSIKAN TENTANG SIKAP PASANGAN TERHADAP LARANGAN HUBUNGAN SEKSUAL

-          INFORMASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN LARANGAN SEKSUAL

-          LATIHAN DIFOKUSKAN PADA PERASAAN

-          MENGANJURKAN KLIEN MELAKUKAN HUBUNGAN (WALAU TAK BUTUH)

-          KOMUNIKASI TERBUKA DENGAN PARTNER SEKSUAL

Ž         VAGINISMUS

PENYEMPITAN VAGINA DI LUAR KESADARAN à VAGINA SULIT DITEMBUS

PENYEBAB :

·         PSIKOGENIK à    CEMAS / TAKUT

LARANGAN / KEPERCAYAAN

·         SERANGAN SEKSUAL

·         AKTIVITAS SEKSUAL YANG MENYAKITKAN

·         PEMMNUM ALKOHOL

·         PENGALAMAN PERTAMA (HUBUNGAN SEKSUAL) TRAUMATIK

INTERVENSI :

à  MENGGALI PERMASALAHAN PSIKOLOGIS DAN MENCARI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

à  MEYAKINKAN ADA KEKEJANGAN

à  KOMUNIKASI TERBUKA DENGAN PASANGAN TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL

         FRIGIDITAS

            HAMBATAN RESPON SEKSUAL DIALAMI WANITA

            PENYEBAB :

·         TAKUT HAMIL

·         PENOLAKAN SUAMI

·         CEMBURU, IRI HATI, BERMUSUHAN DENGAN PASANGAN

·         RASA BERSALAH

·         PENGGUNAAN OBAT-OBATAN / ALKOHOL

·         NYERI WAKTU BERHUBUNGAN

·         TAK PERNAH ORGASME

         DYSPATURENIA

AKTIVITAS SEKSUAL YANG NYERI

PENYEBAB :

·         FAKTOR USIA (MENOPAUSE)

·         PANDANGAN NEGATIF TERHADAP PASANGAN

·         LARANGAN KEPERCAYAAN

·         SITUASI KASAR

·         KURANG RANGSANGAN

·         MASALAH FISIK

INTERVENSI :

à  PEMERIKSAAN RINCI DARI ORANG SEKITAR

à  INFORMASI DITINGKATKAN TENTANG MASALAH SEKSUAL AKURAT

à  MENGANJURKAN LATIHAN-LATIHAN DENGAN PERASAAN

à  MENDORONG KEINGINAN UNTUK INTERCOURSE DENGAN PENINGKATAN RANGSANGAN

à  MEMBERI BIMBINGAN TENTANG TEHNIK HUBUNGAN SEKSUAL YANG ADEKUAT

à  MENGOBATI GANGGUAN FISIK

à  MENGANJURKAN FOREPLAY SEBELUM BERHUBUNGAN

à  DISKUSI TENTANG SIKAP-SIKAP TERHADAP SEKSUAL

PADA PRIA

Œ         PRIMARY ERECTILE DISFUNCTION (KETIDAKMAMPUAN EREKSI)

            PENYEBAB :

·         KECEMASAN & KETAKUTAN

·         LARANGAN KEPERCAYAAN

·         TRAUMA KEGAGALAN

·         BELUM DIKETAHUI

INTERVENSI :

à  MENGURANGI TEKANAN

à  DISKUSIKAN LARANGAN & BATASAN-BATASAN 

à  BIMBINGAN TENTANG MEKANISME EREKSI & EJAKULASI

à  PSIKO TERAPI SUPPORT

         SECONDARY ERECTILE DISFUNCTION

            TIDAK DAPAT MEMPERTAHANKAN / TIDAK MENGALAMI EREKSI (PERNAH PENETRASI 1 KALI)

            PENYEBAB :

·         GANGGUAN SSP (ALKOHOL, OBAT-OBATAN)

·         STRESS, KELELAHAN

·         PENYAKIT & AKIBAT PEMBEDAHAN

·         DEPRESI / KECEMASAN

·         KURANG KOMUNIKASI DENGAN PASANGAN

INTERVENSI :

à  MENGURANGI KETEGANGAN

à  MEMBANTU MENINGKATKAN PERCAYA DIRI

à  DISKUSIKAN LARANGAN / PENOLAKAN SEKSUAL

à  TINGKATKAN INFORMASI AKURAT

à  LATIHAN DENGAN PERASAAN

à  PSIKOTERAPI SUPPORTIF

à  WANITA LEBIH AKTIF

à  JELASKAN MEKANISME EREKSI, EJAKULASI, COITUS, ORGAN SEKSUAL

Ž         PREMATURE EJACULATION :

            EJAKULASI LEBIH AWAL

            PENYEBAB :

·         GAGAL DALAM PENGATURAN EJAKULASI

·         KURANG BERNAFAS

·         RASA TAKUT

INTERVENSI :

à  INFORMASI

à  KOMUNIKASI TERBUKA

à  STOP START TEHNIK

à  POSISI VARIASI

à  LATIHAN RESPON EJAKULASI

à  MENURUNKAN BEBAN PSIKOLOGIS

à  MENGURANGI TAKTIL PENIS

à  MERUBAH KECEPATAN INTERCOURSE

à  LATIHAN PERNAPASAN